Tuesday, 23 July 2024

Ruang Lingkup Ilmu Sejarah

 

Ruang Lingkup Ilmu Sejarah

Pengertian dan Asal Usul Sejarah

Sejarah merupakan rangkuman dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu. Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu syajarah yang artinya pohon. Pemilihan istilah ini didasari oleh makna pertumbuhan dan perubahan yang terkandung dalam kata tersebut.

Pohon diibaratkan sebagai simbol kehidupan yang menggambarkan pertumbuhan secara terus-menerus dari dalam tanah hingga menjulang tinggi. Ketika sebuah pohon tumbuh, ia akan memiliki akar yang kuat, batang, dahan, ranting, daun, serta buah. Begitu pula sejarah yang berfokus pada kejadian atau peristiwa dari masa lampau yang terus bergerak hingga menciptakan kehidupan masa kini.

Secara definisi, sejarah merupakan suatu rangkaian peristiwa, kisah maupun cerita yang benar-benar terjadi pada masa lalu. Meskipun tampak sederhana, istilah sejarah mengandung makna yang dalam dan luas jika kita renungkan arti serta hakikatnya.

Ruang Lingkup Ilmu Sejarah

Setiap ilmu pengetahuan memiliki ruang lingkup sendiri. Para ahli mengkategorikan ruang lingkup sejarah berdasarkan sifatnya menjadi empat, yaitu:

  1. Sejarah sebagai peristiwa
  2. Sejarah sebagai ilmu
  3. Sejarah sebagai kisah
  4. Sejarah sebagai seni

Ruang lingkup ini berfungsi sebagai pembatas atau batasan agar pembahasan sejarah lebih fokus dan tidak melebar. Hal ini bertujuan agar pembelajaran sejarah lebih terarah.

Sejarah sebagai Peristiwa

Sejarah sebagai peristiwa adalah suatu kejadian, aktualitas atau kebenaran yang telah terjadi dan berlangsung pada masa lampau. Peristiwa sejarah sangat erat kaitannya dengan peran manusia sebagai aktor utama pelaku sejarah dalam dimensi ruang dan waktu. Artinya, setiap peristiwa sejarah yang sudah terjadi pasti akan selalu memuat unsur di mana dan kapan terjadinya peristiwa tersebut.

Tidak semua peristiwa dapat dikategorikan sebagai peristiwa sejarah. Suatu peristiwa dapat dikatakan sebagai peristiwa sejarah apabila memenuhi empat syarat, yaitu:

  1. Abadi - peristiwa sejarah yang sudah terjadi tidak dapat berubah ataupun diubah oleh siapapun.
  2. Unik - peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak dapat terulang kembali.
  3. Objektif - peristiwa sejarah harus diceritakan sesuai dengan bukti kebenarannya atau fakta sejarah yang sesungguhnya.
  4. Penting - peristiwa sejarah harus memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan orang banyak.

Para ahli mengelompokkan peristiwa sejarah ke dalam tiga pembabakan:

  1. Pembagian peristiwa sejarah secara sistematis - peristiwa dikelompokkan berdasarkan tema-tema tertentu, misalnya sejarah pendidikan, sejarah sosial, dan sejarah politik.
  2. Pembagian peristiwa sejarah berdasarkan periode waktu - peristiwa dikelompokkan berdasarkan urutan waktu atau secara kronologis, misalnya masa praaksara, masa Hindu-Buddha, masa Islam, dan seterusnya.
  3. Pembagian peristiwa sejarah berdasarkan unsur ruang - peristiwa dikelompokkan berdasarkan geografisnya, misalnya sejarah Eropa, sejarah Asia, sejarah Afrika, dan lainnya.

Sejarah sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan disusun secara sistematis dengan menggunakan metode ilmiah. Menurut Kuntowijoyo, sejarah sebagai ilmu memiliki lima ciri atau karakteristik:

  1. Sejarah bersifat empiris - sejarah berlandaskan pada pengalaman manusia yang terjadi pada masa lampau.
  2. Sejarah memiliki objek - objek kajian ilmu sejarah adalah manusia dan waktu.
  3. Sejarah memiliki metode - metode penelitian sejarah memiliki lima tahapan yaitu pemilihan topik, heuristik (mengumpulkan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi, dan historiografi (penulisan sejarah).
  4. Sejarah memiliki teori - teori dalam ilmu sejarah adalah seperangkat nilai dan filosofi yang dimiliki oleh sejarawan dalam memandang masa lalu. Contohnya teori kausalitas yang menekankan hubungan sebab-akibat dalam suatu peristiwa.
  5. Sejarah memiliki generalisasi - generalisasi sejarah berasal dari hasil penelitian dan pemahaman sang penulis mengenai suatu peristiwa.

Sejarah sebagai Kisah

Sejarah sebagai kisah adalah suatu peristiwa masa lalu yang dikisahkan atau diceritakan kembali. Secara definisi, sejarah sebagai kisah merupakan cerita, kesan, memori atau tafsiran yang dibuat manusia tentang peristiwa masa lalu.

Cara penyampaian kisah sejarah bermacam-macam, bisa melalui:

  • Buku yang dituliskan oleh sejarawan
  • Cerita lisan dari orang lain
  • Menonton film sejarah

Peristiwa yang dapat dijadikan cerita sejarah harus memiliki pengaruh bagi kehidupan orang banyak, misalnya:

  • Peristiwa yang menggambarkan perjuangan manusia ke arah kehidupan yang lebih baik seperti Perang Diponegoro, Sumpah Pemuda, dan proklamasi kemerdekaan.
  • Kisah yang menceritakan riwayat hidup seseorang yang memiliki jasa bagi kehidupan masyarakat serta berbangsa dan bernegara, seperti biografi tokoh pahlawan.

Perlu diingat bahwa sejarah sebagai kisah bersifat subjektif, tergantung pada sudut pandang pengarang atau penyusun cerita. Namun kisah sejarah yang disampaikan harus tetap berdasarkan sumber-sumber sejarah agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sejarah sebagai Seni

Sejarah sebagai seni adalah suatu kemampuan menulis yang baik dan menarik dalam menyampaikan suatu kisah atau peristiwa di masa lalu. Unsur seni dibutuhkan agar penulisan sejarah lebih hidup, menarik, dan bermakna.

Pelopor penggunaan unsur seni dalam penulisan sejarah adalah George Macaulay Trevelyan, sejarawan asal Inggris. Menurutnya, penulisan sejarah memerlukan unsur seni agar lebih menarik dan tidak membosankan.

Unsur seni yang dibutuhkan dalam penulisan sejarah terutama berkaitan dengan empat hal:

  1. Intuisi - kemampuan mengetahui dan memahami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari.
  2. Imajinasi - daya pikiran untuk membayangkan kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.
  3. Emosi - luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat.
  4. Gaya bahasa - cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan.

Dengan memadukan keempat unsur tersebut, hasil penulisan sejarah akan lebih hidup, menarik, dan bermakna. Namun perlu diingat bahwa meskipun menggunakan unsur seni, penulisan sejarah tidak boleh mengubah fakta-fakta dan peristiwa sejarah yang sesungguhnya.

Keterkaitan Antar Unsur Ruang Lingkup Ilmu Sejarah

Keempat unsur ruang lingkup sejarah memiliki hubungan yang saling terkait:

  1. Sejarah sebagai peristiwa merupakan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lalu.
  2. Untuk membuktikan kebenaran peristiwa tersebut, dilakukan penelitian menggunakan metode penelitian sejarah (sejarah sebagai ilmu).
  3. Hasil penelitian kemudian ditulis menjadi sebuah kisah sejarah (sejarah sebagai kisah).
  4. Agar kisah sejarah lebih menarik, penulisannya memadukan unsur seni (sejarah sebagai seni).

Dengan memahami keterkaitan antar unsur ini, diharapkan pembelajaran sejarah dapat menjadi lebih komprehensif dan bermakna. Sejarah bukan hanya hafalan peristiwa masa lalu, tapi juga pemahaman mendalam terhadap proses terjadinya peristiwa tersebut hingga dapat diketahui oleh generasi saat ini.

Semboyan "Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah" atau JAS MERAH mengingatkan bahwa kita sebagai generasi penerus bangsa tidak boleh melupakan sejarah. Sejarah sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa sebagai pijakan dalam berbangsa dan bernegara.

Demikianlah pembahasan mengenai ruang lingkup ilmu sejarah. Dengan memahami hal ini, diharapkan kita dapat lebih menghargai pentingnya mempelajari sejarah serta memetik hikmah dari peristiwa-peristiwa masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik.

 

No comments:

Post a Comment

Ruang Lingkup Ilmu Sejarah

  Ruang Lingkup Ilmu Sejarah Pengertian dan Asal Usul Sejarah Sejarah merupakan rangkuman dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa ...